KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang reaksi redoks secara
Titrimetri dengan pelarut air yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagi sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datng dari diri diri penyusun maupun yang dating dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Makalah
ini memuat tentang “TITRIMETRI REAKSI OKSIDASI-REDUKSI” yang merupakn tugas
dalam mata kuliah Analisa Obat dan Narkoba.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak
membantu penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan
keritiknya.
Terima
kasih.
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………….................. 1
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………. 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 3
- LATAR BELAKANG MASALAH………………………………….…… 3
- RUMUSAN MASALAH…………………………………………….……. 3
- TUJUAN MAKALAH……………………………………………………..3
BAB II PMBAHASAN............................................................................................ 4
- BEBERAPA PENGERTIAN DAN ISTILAH TITRASI REDOKS….……4
- PRINSIP TITRASI REDOKS…………………………………………….. 4
- METODE KERJA TITRASI REDOKS………………...……………. 5
- CONTOH PENETAPAN KADAR MENGGUNAKAN METODE
TITRASI REDOKS………………………………….…………………….. 5
BAB
III PENUTUP
- KESIMPULAN……………………………………………………………. 9
- SARAN……………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………10
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Reaksi
redoks secara luas digunakan dalam analisa titrimetri baik untuk zat anorganik
maupun organic.
Reaksi
redoks dapat diikuti dengan perubahan potensial, sehingga reaksi redoks dapat
menggunakan perubahan potensial untuk mengamati titik akhir titrasi. Selain itu cara sederhana juga dapat
dilakukan dengan menggunakan indicator.
Berdasarkan
jenis oksidator atau reduktor yang dipergunakan dalam titrasi redoks, maka
dikenal beberapa jenis titrimetri redoks sperti iodometri, iodimetri dan
permanganometri
A.
Rumusan
Masalah
Makalah ini disusun
dengan rumusan makalah sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan Titrasi REDOKS dalam metode Titrimetri ?
2. Apa
prinsip atau teori dasar Titrasi REDOKS?
3. Bagaimana cara kerja Titrasi REDOKS?
4. Apa
kelebihan dan kekurangan Titrasi REDOKS?
B.
Tujuan
Makalah
Makalah ini disusun
dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk
mempermudah proses belajar Analisa Obat dan Narkoba.
2. Utuk
mengetahui cara titrasi REDOKS berdasarkan metode titrimetri.
3. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Analisa Obat dan Narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN
- Titrasi Redoks
Titrasi redoks adalah
titrasi suatu larutan standar oksidator
dengan suatu reduktor atau sebaliknya, titrasi redoks merupakan jenis titrasi
yang paling banyak jenisnya diantaranya :
1. Permanganometri
2. Dikromatometri
3. Cerimetri
4. Iodimetri,
iodometri dan iodatometri
5. Bromometri,
bromatometri
6. Nitrimetri
Terbaginya titrasi ini
dikarenakan tidak ada satu senyawa (titran) yang dapat bereaksi dengan semua
senyawa oksidator dan reduktor, sehingga diperlukan berbagai senyawa titran.
Karena prinsipnya
adalah reaksi redoks, sehingga pastinya akan melibatkan senyawa reduktor dan
oksidator, karena titrasi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi antara
titran dan analit. Jadi kalau titranya oksidator maka sampelnya reduktor, dan
begitu sebaliknya
Karena melibatkan
reaksi redoks maka pengetahuan tentang penyetaraan reaksi redoks memegang peran
penting.
Titik akhir titrasi dalam
titrasi redoks dapat dilakukan dengan caramembuat kurva titrasi anatara
potensial larutan dengan volume titran (potensiometri), atau dapat juga
menggunakan indicator.
- Prinsip Titrasi Redoks
Reaksi oksidasi reduksi
atau reaksi redoks adalah reaksi yang melibatkan penangkapan dan pelepasan
electron.
Dalam setiap reaksi
redoks, jumlah electron yang dilepaskan oleh reduktor harus sama dengan jumlah
electron yang ditangkap oleh oksidator.
Ada dua cara untuk
menyetarakan persamaan reaksi redoks yaitu metode bilangan oksidasi dan metode
setengah reaksi (metode ion electron), hubungan reaksi redoks dan perubahan
energy adalah sebagai berikut:
·
Reaksi redoks melibatkan perpindahan
electron, arus listrik adalah perpindahan electron
·
Reaksi redoks dapat menghasilkan arus
listrik (ex.sel galvani)
Persamaan
elektrokimia yang berguna dalam
perhitungan potensial sel adalah persamaan Nernst, reaksi redoks dapat
digunakan dalam analisis volumetric bila memenuhi syarat.
Titrasi redoks adalah
titrasi suatu larutan standar oksidator
dengan suatu reduktor atau sebaliknya, dasarnya adalah reaksi oksidasi reduksi
antara analit dengan titran.
- Metode Kerja Titrasi REDOKS
Cara
Melakukan Titrasi REDOKS
1. Zat penitrasi (titran) yang
merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera
2. Zat yang dititrasi (titrat)
ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah
buret berisi titran
3. Tambahkan indikator yang sesuai
pada titrat, misalnya, indikator kanji
4. Rangkai alat titrasi dengan baik.
Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan
tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat
5. Atur titran yang keluar dari
buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas
kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan
titrasi!
- Contoh Penetapan Kadar Tablet Vitamin C dengan titrasi Redoks secara iodimetri
I.
Tujuan : untuk mengetahui kadar dari
tablet vit-C
II.
Prinsip : dalam penetapan kadar Vit-C menggunakan metode Titrimetri redoks secara iodimetri.
III.
Alat dan Bahan :
·
Alat
:
1.
Beaker
glass
2.
Spatula
3.
Erlenmeyer
4.
Tabung
reaksi
5.
Buret
6.
Pipet
ukur
7.
Pipet
volume
8.
kawat
·
Bahan
:
1.
iodium
0.05 N lv
2.
Indicator
kanji 1%
3.
H2SO4
4.
NaOH
IV.
Dasar
Teori :
Tablet
Asam askorbat mengandung asam
askorbat tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang
tertera pada etiket.
V.
Cara
Kerja
·
Penetapan Kadar
Timbang
dan serbukan tidak kurang dari 20 tablet, timbang seksama sejumlah serbuk yang
setara dengan lebih kurang 50 mg asam askorbat, larutkan dalam campuran 100 ml
air, dan 25 ml H2SO4 2 N tambahkan 3 ml
kanji LP, titrasi dengan iodium 0,05 N.hingga wana biru tua yang tidak hilang
selama 2 menit.
1
ml I2 0,1 N setara dengan 4,946 mg As203
·
Pembakuan Iodium
Timbang
seksama lebih kurang 150mg, yg sebelimnya telah dikeringkan pada suhu 1050
c selama 1 jam. campur dengan 20 ml naoh 1N, tambahkan 40 ml air, 2 tetes
jigga metal lp, + hcl encer P hingga warna kuning berubah menjadi merah muda,
tambahkan 2 g N2HCO3 P, encerkan dengan 50 ml air dan
tambahkan 3 ml kanji, titrasi dengan larutan iodium hingga terjadi warna biru
yang tidak hilang selama 2 menit.
1
ml I2 0,1 N setara dengan 4,946 mg As203
VI.
Data
Pengamatan
·
Penetapan Kadar
No.
|
Kertas + Sampel
|
Kertas + Sisa
|
Bobot sampel
|
Vol.titran
|
1.
|
250 mg
|
160 mg
|
90 mg
|
8,1 ml
|
2.
|
230 mg
|
150 mg
|
80 mg
|
10,2 ml
|
·
Pembakuan iodium
No.
|
Kertas + Sampel
|
Kertas + Sisa
|
Bobot sampel
|
Vol.titran
|
1.
|
285 mg
|
140 mg
|
145 mg
|
40, ml
|
2.
|
290 mg
|
150 mg
|
140 mg
|
38,9 ml
|
VII.
Perhitungan
Pembakuan HCl
N1 = mg. Na2CO3 x N~
Mg~
x Vol.titran
= 145 x 0.05
2,473 x 40
= 0,0738N
N2 = mg. Na2CO3 x
N~
Mg~
x Vol.titran
= 140 x 0.05
2,473 x 38,9
= 0,0727N
Rata-rata
N = 0,0738+0,0727 = 0,0732 N
2
Penetapan
Kadar
%1
= V x N titran x ~sampel x br x
100%
N~ x
Bu x ke
= 8,1 ml x
0.0732 x 4,403 x 99,5 mg x 100%
0.05 x 90
mg x 50 mg
=115, 91 %
%2 = V x N titran x ~sampel x br x 100%
N~ x
Bu x ke
= 10,2 ml x 0.0732 x 4,403 x 99,5
mg x 100%
0.05 x 80 x 50
mg
=130, 67 %
Rata-rata
% = 115, 91 +130, 67 = 123,29
%
2
VIII. Pembahasan
Titrasi
atau analisa volumetric adalah salah satu cara pemakaian jumlah zat kimia yang
yang luas pemakaiannya.Pada dasarnya cara titrimetri ini terdiri dari
pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara
stoikiometri dengan zat yang akan ditentukan.Larutan pereaksi ini biasanya
diketahui kepekatannya dengan pasti dan disebut pentitter atau larutan
baku.Sedangkan proses pembentukan atau penambahan pentitter ke dalam larutan
zat yang akan ditentukan disebut titrasi.
Salah
satu jenis reaksi dalam titrasi, dalah reaksi redoks yaitu titrasi suatu
larutan standar oksidator dengan suatu
reduktor atau sebaliknya
Kesimpulan
Kadar asam askorbat sebesar 123,29%,tidak sesuai dengan pustaka
yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Titrasi
atau analisa volumetric adalah salah satu cara pemakaian jumlah zat kimia yang
yang luas pemakaiannya.Pada dasarnya cara titrimetri ini terdiri dari
pengukuran volume larutan pereaksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara
stoikiometri dengan zat yang akan ditentukan.Larutan pereaksi ini biasanya
diketahui kepekatannya dengan pasti dan disebut pentitter atau larutan
baku.Sedangkan proses pembentukan atau penambahan pentitter ke dalam larutan
zat yang akan ditentukan disebut titrasi.
Salah
satu jenis reaksi dalam titrasi, adalah reaksi reaksi redoks yaitu titrasi suatu
larutan standar oksidator dengan suatu
reduktor atau sebaliknya
Reaksi redoks dapat diikuti
dengan perubahan potensial, sehingga reaksi redoks dapat menggunakan perubahan
potensial untuk mengamati titik akhir titrasi.
Selain itu cara sederhana juga dapat dilakukan dengan menggunakan
indicator.
B. Saran
Penulis
berharap Titrasi redoks yang telah disajikan dalam bab pembahasan dapat
dijadikan referensi ataupun tambahan wawasan bagi pembaca sehingga dapat
membedakannya dan dapat menerapkanya secara tepat dengan tujuan memajukan
pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Dirjen POM.1995. Farmakope
Indonesia, Edisi Ke-IV. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
2.
Susanti, S dan Yeanny Wunas.1995. Analisis
Kimia Farmasi Kwantiitatif. Makassar : LEMBAGA PENERBITAN UNHAS.
3.
Khopkar, S.M., (1990), Konsep
Dasar Kimia Analitik.Jakarta: UI press.
4.
Shevla,G.1990.Vogel I: Buku teks
analisis kualitatif makro dan semimikro, edisi V.Jakarta : Kalman Media
Pustaka.
5.
Shevla,G.1990.Vogel II: Buku teks
analisis kualitatif makro dan semimikro,Edisi V.Jakarta : Kalman Media
Pustaka.
6.
Connors,A.Kenneth.1975.Pharmaceutical
analysis.USA : Library of congres cataloging
7.
Ketaren, S.1986. Pengantar Teknologi
Minyak Dan Lemak Pangan. Jakarta: UI Press
8.
Khamdinal. 2009. Tehnik Laboratorium
Kimia. Yogyakarta: Putaka Pelajar
9.
Anonim, 2008. Penuntun Praktikum Kimia Dasar II.
Kendari : Universitas Haluoleo.
10.
Harrizul, 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta
: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar